Vrydag 26 April 2013

belitung island

Museum Tanjung pandan ini semula bernama Museum Geologi, didirikan atas perintah Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan, yang saat itu dijabat oleh Dr. Chaerul Saleh (menjabat 10 Juli 1959 – 28 Maret 1966), kepada perusahaan penambangan Timah di Belitung, Bangka dan Singkep untuk masing-masing mendirikan sebuah museum.
Perintah itu kemudian dilaksanakan dibawah pimpinan Dr. R. Osberger, ahli geologi berkebangsaan Austria yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Dinas Eksplorasi dan Geologie Perusahaan Penambangan Timah Belitung yang berkedudukan di Kelapa Kampit. Karena itulah pada awalnya museum geologi itu akan didirikan di Kelapa Kampit, namun kemudian diubah ke Tanjungpandan atas perintah Direktur Utama Penambangan Timah Belitung, Ir. MEA Apitule, untuk memudahkan akses bagi pengunjung.

Museum Tanjung Pandan ini menempati bangunan tua bekas kantor NV Billiton Maatschappij, yang juga pernah dijadikan tempat tinggal oleh Kepala Penambangan Timah Belitung pada jaman Belanda.
Di Museum tanjung pandan ini menyimpan koleksi berbagai jenis keramik tua dari Cina, seperti kendi, mangkok, dengan bermacam bentuk, ukuran dan ornamen yang ditemukan di berbagai tempat di Belitung. Keramik-keramik tua itu ada yang berasal dari jaman Wangsa Tang (618 – 907), Wangsa Sung (960 – 1279), Wangsa Ming (1368 – 1644), dan Wangsa Yuan (1279 – 1368). Ada pula gerabah yang berasal dari Thailand.
Selain itu juga terdapat jenis-jenis hewan langka yang sudah diawetkan salah satunya seperti  ikan Arapaima yang merupakan sumbangan Gunawan, seorang warga Tanjungpandan. Ikan ini hidup diperairan Sungai Amazone. Panjangnya bisa mencapai 2 meter, bahkan kadang 2,5 m, dengan berat mencapai 100 kg, dan merupakan salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan jenis ini juga ditemui di Malaysia dan Thailand, dan diperkirakan juga masih hidup diperairan Sungai Lenggang, Belitung Timur, yang disebut sebagai Ikan Ampong atau Ikan Buaya oleh penduduk daerah Gantung. Uniknya, ikan ini sangat bergantung pada udara di atas permukaan air, sehingga harus sering muncul ke permukaan, dan karenanya mudah diburu. Sebuah koleksi hewan lainnya yang bernama Berekong. Berekong adalah sejenis Biawak namun dengan kulit lebih halus, badan lebih ramping dan gerakan lebih lincah. Binatang yang makanannya katak ini ditemukan di hutan-hutan di pinggiran sungai di Pulau Belitung.di dalam Museum Tanjung pandan juga terdapat koleksi buaya dan penyu berukuran besar yang diawetkan dan disimpan di dalam lemari kaca.
Di dalam Museum ini juga terdapat miniatur KK (Kapal Keruk) Dendang, satu dari sekitar 30 kapal keruk yang pernah digunakan di Belitung. KK Dendang dibuat pada 1947 oleh perusahaan bernama Scheepswerf Verschure di Amsterdam, Belanda, dengan panjang 66 m, lebar 20 m serta tinggi 4,2 m, dan mampu mengeruk sedalam 30 meter. KK Dendang karam terhempas badai pada 8 Juli 2007.
Masuk ke ruang bagian belakang Museum ini terdapat jejeran lemari-lemari kaca yang berisi contoh-contoh batuan dan biji-bijian logam yang ditemukan di Belitung. Ada batu kawi, garnierit, timah, kalsit, radio larit, kwarsa, biji nikel, siderit, hematit, pyrit, dan lebih dari seratus lagi jenis lainnya.
Juga terdapat berbagai maket yang menggambarkan cara-cara penambangan Timah di Belitung, dari mulai Sumur Palembang yang dibuka pada 1711 sampai ke pemakaian kapal keruk, dan peleburan biji Timah.
Dan barang-barang lainnya adalah koleksi senjata tradisional berupa pedang lurus, lengkung, dan berlekuk seperti keris, terbuat dari besi dan kuningan, berasal dari Kerajaan Balok dan Kerajaan Belantu.


Pantai Penyabong

Pantai PenyabongPantai penyabong yang menjadi salah satu tujuan tempat wisata di Belitung berada di kecamatan membalong yang berjarak ± 65 km dari kota tanjungpandan atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota tanjungpandan.
Obyek wisata ini sangat terawat dengan baik. Pohon pandan laut berderet rapi di sepanjang pantai ini. Dinamakan Pantai penyabong karena pantai ini memiliki batu granit besar yang saling menyambung satu sama lain yang menjorok ke laut.
Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan air lautnya yang menakjubkan dan bebatuan granit yang artistik.


Pantai Teluk Gembira

Pantai Teluk GembiraPantai teluk gembira yang indah merupakan salah satu tujuan tempat wisata Belitung. Pantai ini terletak di kecamatan membalong tidak jauh dari desa padang kandis dan jaraknya sekitar 65 km dari tanjung pandan.
Pantai Teluk Gembira ini memiliki panorama yang indah dengan perpaduan antara bebatuan dan pasir putih serta laut lepas yang biru dihiasi oleh pulau-pulau kecil di sekitar Teluk Gembira. Di pantai Teluk Gembira ini terdapat dermaga penyeberangan yang disinggahi setiap hari oleh perahu yang membawa orang yang mau menyeberang ke Pulau Seliu. Seliu merupakan pulau dengan populasi terbanyak kedua setelah pulau Mendanau (Selat Nasik).
Nikmati fasilitas dari berbagai pilihan program paket wisata yang kami sediakan untuk Anda!

Pantai Tanjung Kelayang


Pantai Tanjung KelayangPantai Tanjung Kelayang terletak di kecamatan Sijuk sekitar 27 Km dari Tanjungpandan ibukota Kabupaten Belitung. Pantai Tanjung kelayang merupakan salah satu tujuan tempat wisata di Belitung. Tanjung Kelayang memiliki pesisir sepanjang kurang lebih 1,5 Km dengan lebar pantai ± 7 m pada saat pasang tertinggi dan ± 10 m pada saat pasang terendah. Pantai ini memiliki luas sekitar 60 Hektar.
Dengan pantai berpasir dan laut biru yang tenang serta panorama pohon kelapa di sepanjang pesisirnya menjadikan pantai ini sangat cocok untuk Anda yang ingin bersantai sambil berenang atau sekedar berjemur diantara bebatuan granit yang tersusun menakjubkan. Bagi Anda yang hobi fotografi, Tanjung Kelayang adalah tempat yang pas untuk memuaskan hobi Anda.
Di pantai ini juga tempat digelarnya Sail Indonesia, yang biasa di adakan pada bulan Oktober. Pada pagelaran ini, sering ditampilkan beraneka ragam hasil budaya khas Belitung mulai dari kesenian adat sampai beraneka kuliner dan cindera mata khas Belitung.
Nikmati fasilitas dari berbagai program paket wisata yang kami sediakan untuk Anda!

Vihara Dewi Kwan Im


Vihara Dewi Kwan ImVihara Dewi Kwan Im terletak di Desa Burung Mandi Kecamatan Kampit, Belitung Timur tidak jauh dari objek wisata Pantai Burung Mandi dan Pantai Bukit Batu.
Vihara ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Belitung karena di bangun sejak tahun 1747 atau berumur 264 tahun sampai dengan tahun 2011 dan merupakan bukti sejarah peradaban Budha di Belitung.
Vihara Dewi Kwan Im yang merupakan tempat ibadah bagi umat Budha di Belitung dan sangat ramai dikunjungi terutama pada hari besar keagamaan umat Budha, telah menjadi salah satu tempat wisata di Belitung.
Jika Anda adalah orang yang percaya ramalan, Anda bisa mencoba peruntungan dengan meminta untuk di ramal oleh juru kunci vihara ini.
Nikmati fasilitas dari berbagai pilihan program paket wisata yang kami sediakan untuk Anda! Mulai dari Paket Wisata Super Hemat hingga Paket Wisata 4H3M. Pastikan Anda bisa menikmati keindahan Belitung dengan nyaman bersama kami.

Pulau Lengkuas


Pulau LengkuasPulau Lengkuas merupakan salah satu tempat wisata andalan kami. Pulau ini terkenal dengan mercusuar yang masih berdiri tegak yang dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah kolonial Belanda. Sampai saat ini masih berdiri tegak dan berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang melewati atau keluar masuk wilayah belitung.
Pulau Lengkuas bisa ditempuh menggunakan Perahu mesin dengan waktu tempuh 30 menit dari pantai Tanjung Kelayang.
Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan di daerah belitung, alangkah baiknya jika Anda singgah ke Pulau Lengkuas. Di Pulau ini Anda bisa menikmati indahnya pasir putih yang lembut dan pemandangan indah yang bisa dilihat dari atas mercusuar. Disekitar pulau ini juga terdapat terumbu karang kecil dengan keindahan alam bawah lautnya dan Anda bisa menikmatinya dengan snorkeling.
Nikmati fasilitas dari berbagai pilihan program paket wisata yang kami sediakan untuk Anda!

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More